4 Juli 2013

Cerpen : Aku Menemukanmu



Cerpen kedua ku sobat. Di cerpen sebelumnya aku angkat temanya adalah Ibu. Nah kali ini ceritanya tentang cinta remaja gitu deh. Terinspirasi dari drama-drama yang suka aku tonton , *korban drama, hehe*
Tapi gak copas lho. Jalan cerita sesuai imajinasiku sendiri. Semoga kalian suka ya.
Selamat membaca …

            “Saat aku terbangun dari tidurku. Saat aku aku bisa melihat dunia ini. Saat aku dapat melangkahkan kaki mungilku. Saat aku mulai bisa berbicara. Saat aku mulai bisa membaca, menulis. Dan saat aku megenal kata cinta……………
Selalu terpikir dalam benakku, aku tak tahu apa itu cinta.
Saat kau melihat sekelilingmu, dua insan yang sedang memadu kasih. Mereka salinga menyayangi, saling mengahargai. Aku bertanya-tanya apa yang mereka rasakan? Bahagia ???
Apa benar semuaya karena cinta ???? Apa aku bisa merasakannya ?? “

“Hey… sedang apa kau disini ?”
“ahh tidak , apa kau sudah menyiapkan pertunjukan kita ?”
“yah , kau tenang saja, serahkan semuanya padaku.”
Suara bel sekolah berbunyi, semua siswa keluar kelas. Kai segera menuju ke galerinya, seperti biasa sepulang sekolah ia selalu menghabiskan waktunya untuk melukis. Kebiasaan yang tak dapat dihentikan oleh siapapun. Rei yang mengetahui keberadaan Key segera menyusulnya.

“Hmmmm… kau bisa ditebak .” Rei membuka pembicaraan.
Sadar ada yang bicara padanya Kei membalikan badan.
“Kenapa? “
“Kebiasaanmu. Aku tak mengerti mengapa kau suka melukis, padahal kau mengambil jurusan musik.”
“Apa kau iri padaku, aku bisa melakukan semua hal ?” jawab Key dengan santai sambil tertawa mengejek.
“Haaah, iri padamu? Keterlaluan .”
 “music adalah jiwaku dan melukis adalah bagian dari jiwa itu. Keduanya saling melengkapi. Apa kau mengerti ?” Key menjelaskan.
“Yah baiklah, anggap saja aku mengerti. Tapi jangan lupa nanti sore kita latihan untuk pertunjukan.”
“Baiklah, kau tenang saja .”
Rei pun meninggalkan Key di galeri sendirian. Key mulai melukis..seakan Ia berkata dalam hatinya :

“saat itu… aku melihat seorang gadis kecil sedang memainkan alat music dan bernyanyi. Sejenak aku terdiam, alunan music dan suaranya menyatu. Merdu. Untuk beberapa saat aku menikmatinya , terhanyut dalam alunan musiknya. Indah,,,, sungguh indah. Aku mencoba menghampirinya, saat tinggal beberapa langkah dari gadis itu, Ia berhenti memainkan alat musiknya dan pergi begitu saja. Tak sempat melihat wajahnya. Music itu, suara itu selalu terngiang dalam ingatanku sampai detik ini. “

Lukisannya pun selesai. Key segera kembali untuk berlatih music bersama teman-temannya.
“bagaimana ini sama sekali tidak menyatu musiknya.”
“aku tidak yakin kita bakal menang di pertunjukan seni besok, waktunya sudah mepet dan sekarang Key saja belum datang.” Sesal Kinan
“aku yakin sebentar lagi dia pasti datang, aku sudah mengingatkannya tadi siang.” Bela Rei.
Dan orang yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Tanpa basa basi key segera mengambil alat musiknya . Gitar.
“Maaf aku terlambat, tadi ada sedikit masalah dijalan. Ayo kita mulai latihan. “ Ajaknya
“Kau selalu seperti itu, seperti tidak measa bersalah sama sekali.” Sahut Kinan.
“sudahlah ayo kita mulai , sekarang kan sudah lengkap.” Tambah Rei.
Dan mereka pun berlatih dengan sungguh-sungguh. Hari terakhir untuk latihan sebelum pentas esok hari. SEMANGAT YA ^^

Dan hari menegangkan itu tiba…….
Key dan teman-temannya menunggu giliran mereka untuk tampil. Terlihat kecemasan dan ketegangan di wajah mereka. Satu per satu para kontestan menampilkan bakat terbaik mereka. Rei dan Key focus melihat penampilan para kontestan. Tapi tidak untuk Kinan, karena sejak tadi Ia malah sibuk SMS an. *LOL*
“eh aku ke belakang dulu ya, sudah tidak tahan nih..”
“hmm iya , cepatlah kembali habis ini giliran kita tampil.” Kinan menegaskan.
“baiklah… Cuma sebentar kok. “
Key dengan cepat pergi ke  belakang. Saat kembali ke ruang peserta Ia mendengar seseorang dengan mengalunkan music dan bernyanyi. Langkah Key terhenti. Sambil bergumam dalam hatinya, “ Suara itu ?? Apakah dia ?? “
Key mencari sumber suara music itu. Semakin dekat. Semakin dekat. Dan………
Terlihat seorang wanita dengan gitar di tangannya. Key berhenti dan memandang gadis itu. Tapi sayang saat Ia hendak menghampiri, seseorang menepuk pundaknya .
“Hey, sedang apa kau disini, kita sudah hampir tampil.” Rei ternyata menyusul Key.
“ahh…tidak…. aku sedang….” Saat melihat ke arah gadis itu sudah tidak ada. Key hanya bisa menghela nafas, kecewa , pasti.
“sedang apa? Ayo kita kembali ke dalam “
“baiklah .”
Mereka pun kembali kedalam, tepat disaat grub mereka dipanggil.
Dan……… Mereka berhasil memukau penonton dengan penampilan terbaiknya. Walaupun hanya mendapat juara dua.

Di kampus para gadis sedang membicarakan penampilan Key dan teman-temannya yang tampil memukau tadi malam. Seakan dalam sehari Key n friends menjadi terkenal bahkan digilai banyak wanita. Wajar saja bukan hanya bersuara bagus tapi mereka  bertiga juga mempunyai wajah yang tampan. (bayangin kyuhyun, donghae sama sungmin) Hihihiihi
Mendengar teman-temannya terus memuji Kinan, Gia marah-marah. Sambil berkata aneh-aneh. Jelas saja dia kan pacarnya Kinan (ngaku-ngaku), cemburu ? Pasti. Ia pun segera mencari Kinan. Ternyata orang yang dicarinya malah sedang asik ngobrol dengan gadis-gadis lain. *wkwk kasian Gia.*
“heeyy…… Kau………” Gia menghampiri Kinan sambil marah-marah.
“apa sih kau berteriak seperti itu ? Emangnya aku ini tidak bisa dengar hah? “ Kinan balas marah.
“apa yang kau lakukan dengan gadis-gadis centil ini ?”
“hey apa yang aku lakukan bukan urusanmu. Siapa kau memarahiku seperti itu ?”
“kakak, mengapa kau seperti ini ? Ahhh kau jahat ..” Gia merengek sambil memukuli Kinan.
“hahh aku bisa gila……” Kinan pergi meninggalkan Gia dan gadis-gadis itu. Lari seperti melihat hantu. Hahahaha
“kakaaaaakk, tunggu aku……” Gia pun menyusul Kinan. Mereka berdua kejar-kejaran seperti anak kecil. *LOL*

Key dan Rei sedang duduk di kantin kampus. Agak risih karena semua mata tertuju kepada mereka . wah benar-benar idola baru di kampus.
“hallo.. ternyata kalian disini. Aku mencari kalian kemana-mana.” Sapa salah seorang mahasiswa. (Wanita).
“hallo, ada apa kau mencari kami? Kau mahasiswa jurusan hukum kan? Sepertinya aku pernah melihatmu ?” Balas Rei.
“iya, aku Mela. Aku kagum pada kalian. Tadi malam penampilan kalian sangat memukau .” Pujinya
“benarkah ? terimakasih. Kami tidak sehebat itu, jadi jangan berlebihan .”
“Kalian tahu kan semua wanita di kampus ini membicarakan kalian, wah kalian sangat luar biasa.”
“hahaha, aku juga bingung, apa benar aku ini tampan ?” Rei sangat narsis, ckckck
“hey kau ini, PD sekali.” Sergah Key.
“iya iya, kalian memang tampan. Apalagi kamu Kei.”
“terimakasih.” Kei tersenyum malu-malu. Sedangkan Rei sedikit kecewa karena kalah ganteng sama Key, =D
Saat mereka berbincang-bincang seorang memanggil Mela. Mereka bertiga pun melihat kearah panggilan itu. Seketika Key dan gadis itu saling berpandangan. Dan dalam hati Key berkata :

entah kenapa jantung ini langsung berdetak kencang. Matanya indah bersinar. Sangat indah. Seperti yang pernah aku rasakan dulu. Gadis bersuara merdu yang aku lihat waktu kecil. Dan gadis yang ku lihat saat pentas seni, juga wanita yang ada dihadapanku sekarang. Apa mereka orang yang sama? “

Wanita itupun menghampiri Mela, Key dan Rei. Pandangan Key masih tetap terarah pada gadis itu. Sadar kalau dirinya diperhatikan oleh Key, wanita itupun menyapa mereka.
“hallo, maaf aku mengganggu kalian. Aku mencari temanku ternyata dia ada disini.”
Key sadar dari tatapannya ke gadis itu, berdehem salting gitu. *aihhh
“perkenalkan dia Sena, teman sekelasku.” Mela memperkenalkan Sena.
“hai Sena, aku Rei, senang bertemu denganmu.” Rei tersenyum manis pada Sena. Ia menatap Sena seakan tertarik pada gadis itu. Naksirkah ????
“aku Key, senang bertemu denganmu Sena.” Tak mau kalah Key juga memperkenalkan diri. Jantungnya masih berdetak kencang, malah semakin kencang. Tanpa sadar Key memegangi dadanya, tak mengerti apa yang dirasakannya sekarang.
Dan inilah awal dari pertemuan mereka. Akhirnya mereka menjadi teman baik, ditambah lagi dengan Kinan dan Gia. Mereka makan, nonton, bahkan berlibur bersama. Keakraban merekapun cepat terjalin. Termasuk diantaranya Key, Sena dan Rei. Rei yang ternyata menyukai Sena selalu mengikuti kegitan Sena. Begitu juga dengan Key yang selalu berdebar-debar saat berada di dekat Sena.

“aku tak tahu perasaan apa ini. Saat dekat dengannya bahkan sekarang kami bersahabat pun rasa ini semakin kuat. Aku masih ragu , tapi apakah ini yang namanya cinta ?? “

Rei mengajak Sena pergi ke luar. Minum kopi, seperti yang mereka biasa lakukan.
Sempat basa basi pada Sena, akhirnya Rei mengungkapkan perasaannya pada Sena. Selangkah lebih maju dari Key, yang Ia tahu juga menyukai Sena.
“aku menyukaimu, Sena.”
Sontak Sena kaget dengan pernyataan Rei padanya , “A…….pa? kau bercanda ya?”
“aku serius. Pertama kali kita ketemu di kantin dulu aku langsung menyukaimu.”
Sena tak mengeluarkan sepatah katapun. Ia hanya menatap Rei.
Rei jadi salting di tatap oleh Sena, “mengapa kau menatapku seperti itu? Apa aku salah menyukaimu ?”
“aku tidak bisa. Apa kau sudah tidak waras, kita ini bersahabat.” Sena malah mengomeli Rei, seperti ibu yang sedang memarahi anaknya , LOL
“hey mengapa kau malah marah padaku. Aku hanya tidak mau menyesal apabila tak mengatakannya sekarang.”
“apa maksudmu?”
“sepertinya Key …… Dia juga menyukaimu.”
“apa…..? Kau bercanda? “Sena kaget, tapi wajahnya seperti menampakan harapan.
“jika dia menyatakan perasaannya juga padamu, apa yang akan kaulakukan? Apa kau juga menyukainya?”
Sena masih terhanyut dalam pikirannya, tidak mendengar kata-kata Rei. Setelah ia sadar ternyata Rei sudah pergi meninggalannya. “Key menyukaiku? Benarkah ?” tersenyum simpul. *o..ow*

Gia dan Kinan berjalan bersama ke kampus. Saking senangnya Gia meraih tangan Kinan dan merangkulnya. Sedangkan Kinan hanya bisa pasrah , berjalan sambil manyun. Hahah. 180 derajat berbeda dengan Gia.
“kakak ,, kita pasangan yang sangat serasi ya. Hmm lihat saja gadis-gadis itu mereka iri melihat kita.”
“heh, bisa tidak kau tidak usah kegeeran, memangnya siapa yang mau jadi pacarmu.”
“kakak…. Mengapa kau selalu bicara kasar padaku ?” Gia merengek seperti anak kecil (lagi).
“sudah aku bilang aku tidak menyukaimu. Kau ini keras kepala sekali sih. “
“tapi aku menyukaimu kak. Dan aku akan membuatmu juga menyukaiku. Kau tenang saja aku akan menyingkirkan semua wanita yang mendekatimu.”
“Apa…… Kau sudah gila.” Kinan kesal dengan sikap kekanak-kanakan Gia, Ia melepaskan tangannya dari Gia, dan berjalan lebih cepat. Tapi Gia pun tetap saja membuntuti Kinan. *pantang mundur bgt si Gia.*

Sena kembali ke kampus. Sepanjang jalan Ia memikirkan perkataan Rei. Tentang pernyataan cinta padanya dan yang katanya Key juga menyukainya. Sena berjalan ke taman kampus sambil melmun. Terdengar seseorang bermain gitar sambil bernyanyi. Penasaran, Sena menghampiri suara itu. Dan Key yang Ia temukan. Key memainkan gitarnya dengan indah, begitu juga suaranya. Sena tidak langsung mengahampiri Key. Ia hanya berdiri beberapa langkah dari Key. Memandang Key, tatapannya sungguh berarti. Hatinya bergetar, dan tanpa sadar Ia memegangi dadanya. (sama waktu Key pertama kali bertemu Sena,  memegangi dadanya yang berdetak kencang.)
“benarkah kau menyukaiku ?” Ucapnya dalam hati. Seakan berharap kalau Key memang menyukainya.
Setelah sadar, Sena kembali melanjutkan langkahnya. Seketika Key berhenti bernyanyi. Merasa seperti ada yang memperhatikannya, Key melihat kearah Sena berdiri. Tapi tidak ada siapapun.  *telat*

Liburan Tiba……
Key, Rei, Kinan, Sena, Gia merencanakan berlibur bersama. Mereka menginap di sebuah Villa milik keluarga Gia. Villa itu terletak di daerah pegunungan.
“Wah,, besar sekali Villa keluargamu Gia. “
“pemandangannya juga sangat indah, udaranya sejuk. Hmmm Segarnya.” Sambung Sena.
“makannya aku mengajak kalian kesini. Apa kalian senang ?”
“tentu saja, terimaksih ya .”
“ayo kita masuk. “ Ajak Gia.
Mereka pun masuk ke dalam. Tapi Gia malah menarik tangan Kinan. Ia malah mengajak Kinan untuk jalan-jalan duluan.
“Ahhh lepaskan. Aku tidak mau.” Tolak Kinan dengan tegas.
“Ayolah……Disana ada tempat yang sangat indah dan romantis. Aku ingin melihatnya bersama pria yang aku suka. “ Pinta Gia sambil menunjuk arah tempat itu.
“Tetap tidak mau. Titik.”
“Baiklah kalau begitu, aku akan……” Perkataan Gia berhenti sejenak. Menatap Kinan dengan licik, dan…… Ia pun menarik paksa tangan Kinan. Hmmmm Kinan tidak bisa melawan kali ini dan dengan terpaksa mengikuti Gia. *Lucu sama pasangan ini.
Sampailah mereka di tempat itu. Benar memang pemandangannya sangat indah. Kinan melepaskan kelelahannya dengan menikmati udara di sana.
“Apa aku bilang, indah sekali bukan ?”
“Hah… iya, aku belum pernah melihatnya di Kota.”
“ahhh tentu saja, sering-sering saja kemari.”
Dan mereka berdua berjalan-jalan sambil bercanda ria. Terlihat kali ini Kinan menikmati kebersamaannya bersama Gia. Dan Gia tentu saja sangat bahagia karena Kinan tidak marah-marah seperti biasanya. Berharap sih hubungan mereka bisa membaik.

Sementara itu di Villa Rei dan Key membereskan barang-barang bawaan mereka. Keadaan terlihat canggung, sepi, tidak seperti biasanya.
“Aku tahu perasaanmu pada Sena, jadi jangan menyembunyikannya lagi sekarang.” Rei membuka percakapan.
“Apa maksudmu ?”
“Kau menyukainya kan ? Kemarin aku sudah mengungkapkan perasaanku pada Sena.”
Key kaget mendengarnya. Ternyata Rei sudah tahu kalau Ia menyukai Sena, ditambah lagi Rei juga menyukai Sena. Key hanya diam saja, sambil terus membereskan barannya. Melihat sikap Key, Rei mulai kesal.
“Aku sudah mengatakan kalau kau juga menyukainya. Sepertinya Ia terlihat senang. Aku pikir dia juga menyukaimu. “
Dengan dinginnya Key menjawab, “Lalu, jika benar dia menyukaiku apa yang akan kau lakukan ? aku rasa kau tidak akan diam saja, benarkan ?”
Terkejut dengan jawaban Key, Rei hanya mengerutkan keningnya dan meninggalkan Key sendirian. Setelah kepergian Rei, Key termenung. Disatu sisi memang Ia menyukai Sena, tapi disisi lain Rei adalah sahabatnya. Ternyata Sena mendengar percakapan kedua pria itu. Semuanya. Sena pun termenung, menyandarkan kepalanya di dinding, masih di samping jendela kamar Key. Dan keduanya hanyut dalam pikiran masing-masing.

Kinan, Gia dan Rei menyiapkan makanan di luar. Key menyusul mereka dan bergabung. Gia menyiapkan piring, Kinan sedang membakar ayam, sedangkan Rei membantu Gia membuat minuman.
“Apa yang bisa kubantu?”
Rei memandang Key, tapi tak berkata apapun.
“hmm,, sudah beres kau duduk saja.” Jawab Gia.
“Dimana Sena, aku tidak melihatnya ?” Tanya Kinan. Sadar kalau Sena tidak ada Key dan Rei mencari Sena. Dan key lah yang menemukan Sena duluan. *poor Rei.
Sena duduk sendirian di Taman dekat Villa sambil bermain gitar dan bernyayi, betapa terkejutnya Key saat mendengar suara Sena.

“Suara itu, aku mendengarnya lagi. Dan kali ini semakin dekat. Semakin dekat. Dan Ia adalah wanita yang ku kenal. Ternyata itu kau Sena.”

Key langsung berlari menghampiri Sena. Sena bangkit dari duduknya. Heran dengan raut wajah Key. Dan………
Tanpa berkata apapun Key langsung memeluk Sena dan berkata, “ Ternyata itu kau, Sena. Aku sudah mencarimu kemana-mana.”
Terkejut dengan sikap Key, Sena hanya diam. Tapi Ia juga merasa senang dan Sena pun membalas pelukan Key.
Tanpa mereka sadari ternyata Rei melihat kejadian itu… Tapi bukan marah atau cemburu, Rei malah tersenyum dari kejauhan.


_END_



Tidak ada komentar: