Cerpen
kedua ku sobat. Di cerpen sebelumnya aku angkat temanya adalah Ibu. Nah kali
ini ceritanya tentang cinta remaja gitu deh. Terinspirasi dari drama-drama yang
suka aku tonton , *korban drama, hehe*
Tapi
gak copas lho. Jalan cerita sesuai imajinasiku sendiri. Semoga kalian suka ya.
Selamat
membaca …
“Saat
aku terbangun dari tidurku. Saat aku aku bisa melihat dunia ini. Saat aku dapat
melangkahkan kaki mungilku. Saat aku mulai bisa berbicara. Saat aku mulai bisa
membaca, menulis. Dan saat aku megenal kata cinta……………
Selalu terpikir dalam benakku,
aku tak tahu apa itu cinta.
Saat kau melihat sekelilingmu,
dua insan yang sedang memadu kasih. Mereka salinga menyayangi, saling
mengahargai. Aku bertanya-tanya apa yang mereka rasakan? Bahagia ???
Apa benar semuaya karena cinta
???? Apa aku bisa merasakannya ?? “
“Hey…
sedang apa kau disini ?”
“ahh
tidak , apa kau sudah menyiapkan pertunjukan kita ?”
“yah
, kau tenang saja, serahkan semuanya padaku.”
Suara
bel sekolah berbunyi, semua siswa keluar kelas. Kai segera menuju ke galerinya,
seperti biasa sepulang sekolah ia selalu menghabiskan waktunya untuk melukis.
Kebiasaan yang tak dapat dihentikan oleh siapapun. Rei yang mengetahui
keberadaan Key segera menyusulnya.
“Hmmmm…
kau bisa ditebak .” Rei membuka pembicaraan.
Sadar ada yang bicara padanya Kei membalikan badan.
Sadar ada yang bicara padanya Kei membalikan badan.
“Kenapa?
“
“Kebiasaanmu.
Aku tak mengerti mengapa kau suka melukis, padahal kau mengambil jurusan
musik.”
“Apa
kau iri padaku, aku bisa melakukan semua hal ?” jawab Key dengan santai sambil
tertawa mengejek.
“Haaah,
iri padamu? Keterlaluan .”
“music adalah jiwaku dan melukis adalah bagian
dari jiwa itu. Keduanya saling melengkapi. Apa kau mengerti ?” Key menjelaskan.
“Yah
baiklah, anggap saja aku mengerti. Tapi jangan lupa nanti sore kita latihan
untuk pertunjukan.”
“Baiklah,
kau tenang saja .”
Rei
pun meninggalkan Key di galeri sendirian. Key mulai melukis..seakan Ia berkata
dalam hatinya :
“saat itu… aku melihat seorang gadis kecil
sedang memainkan alat music dan bernyanyi. Sejenak aku terdiam, alunan music
dan suaranya menyatu. Merdu. Untuk beberapa saat aku menikmatinya , terhanyut
dalam alunan musiknya. Indah,,,, sungguh indah. Aku mencoba menghampirinya,
saat tinggal beberapa langkah dari gadis itu, Ia berhenti memainkan alat
musiknya dan pergi begitu saja. Tak sempat melihat wajahnya. Music itu, suara
itu selalu terngiang dalam ingatanku sampai detik ini. “
Lukisannya
pun selesai. Key segera kembali untuk berlatih music bersama teman-temannya.
“bagaimana
ini sama sekali tidak menyatu musiknya.”
“aku
tidak yakin kita bakal menang di pertunjukan seni besok, waktunya sudah mepet
dan sekarang Key saja belum datang.” Sesal Kinan
“aku
yakin sebentar lagi dia pasti datang, aku sudah mengingatkannya tadi siang.”
Bela Rei.
Dan
orang yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Tanpa basa basi key segera mengambil
alat musiknya . Gitar.
“Maaf
aku terlambat, tadi ada sedikit masalah dijalan. Ayo kita mulai latihan. “
Ajaknya
“Kau
selalu seperti itu, seperti tidak measa bersalah sama sekali.” Sahut Kinan.
“sudahlah
ayo kita mulai , sekarang kan sudah lengkap.” Tambah Rei.
Dan
mereka pun berlatih dengan sungguh-sungguh. Hari terakhir untuk latihan sebelum
pentas esok hari. SEMANGAT YA ^^
Dan
hari menegangkan itu tiba…….
Key
dan teman-temannya menunggu giliran mereka untuk tampil. Terlihat kecemasan dan
ketegangan di wajah mereka. Satu per satu para kontestan menampilkan bakat
terbaik mereka. Rei dan Key focus melihat penampilan para kontestan. Tapi tidak
untuk Kinan, karena sejak tadi Ia malah sibuk SMS an. *LOL*
“eh
aku ke belakang dulu ya, sudah tidak tahan nih..”
“hmm iya , cepatlah kembali habis ini giliran kita tampil.” Kinan menegaskan.
“hmm iya , cepatlah kembali habis ini giliran kita tampil.” Kinan menegaskan.
“baiklah…
Cuma sebentar kok. “
Key
dengan cepat pergi ke belakang. Saat
kembali ke ruang peserta Ia mendengar seseorang dengan mengalunkan music dan
bernyanyi. Langkah Key terhenti. Sambil bergumam dalam hatinya, “ Suara itu ??
Apakah dia ?? “
Key
mencari sumber suara music itu. Semakin dekat. Semakin dekat. Dan………
Terlihat
seorang wanita dengan gitar di tangannya. Key berhenti dan memandang gadis itu.
Tapi sayang saat Ia hendak menghampiri, seseorang menepuk pundaknya .
“Hey,
sedang apa kau disini, kita sudah hampir tampil.” Rei ternyata menyusul Key.
“ahh…tidak….
aku sedang….” Saat melihat ke arah gadis itu sudah tidak ada. Key hanya bisa
menghela nafas, kecewa , pasti.
“sedang
apa? Ayo kita kembali ke dalam “
“baiklah
.”
Mereka
pun kembali kedalam, tepat disaat grub mereka dipanggil.
Dan………
Mereka berhasil memukau penonton dengan penampilan terbaiknya. Walaupun hanya
mendapat juara dua.
Di
kampus para gadis sedang membicarakan penampilan Key dan teman-temannya yang
tampil memukau tadi malam. Seakan dalam sehari Key n friends menjadi terkenal
bahkan digilai banyak wanita. Wajar saja bukan hanya bersuara bagus tapi mereka
bertiga juga mempunyai wajah yang
tampan. (bayangin kyuhyun, donghae sama sungmin) Hihihiihi
Mendengar
teman-temannya terus memuji Kinan, Gia marah-marah. Sambil berkata aneh-aneh.
Jelas saja dia kan pacarnya Kinan (ngaku-ngaku), cemburu ? Pasti. Ia pun segera
mencari Kinan. Ternyata orang yang dicarinya malah sedang asik ngobrol dengan
gadis-gadis lain. *wkwk kasian Gia.*
“heeyy……
Kau………” Gia menghampiri Kinan sambil marah-marah.
“apa
sih kau berteriak seperti itu ? Emangnya aku ini tidak bisa dengar hah? “ Kinan
balas marah.
“apa
yang kau lakukan dengan gadis-gadis centil ini ?”
“hey
apa yang aku lakukan bukan urusanmu. Siapa kau memarahiku seperti itu ?”
“kakak,
mengapa kau seperti ini ? Ahhh kau jahat ..” Gia merengek sambil memukuli
Kinan.
“hahh
aku bisa gila……” Kinan pergi meninggalkan Gia dan gadis-gadis itu. Lari seperti
melihat hantu. Hahahaha
“kakaaaaakk,
tunggu aku……” Gia pun menyusul Kinan. Mereka berdua kejar-kejaran seperti anak
kecil. *LOL*
Key
dan Rei sedang duduk di kantin kampus. Agak risih karena semua mata tertuju
kepada mereka . wah benar-benar idola baru di kampus.
“hallo..
ternyata kalian disini. Aku mencari kalian kemana-mana.” Sapa salah seorang
mahasiswa. (Wanita).
“hallo,
ada apa kau mencari kami? Kau mahasiswa jurusan hukum kan? Sepertinya aku
pernah melihatmu ?” Balas Rei.
“iya,
aku Mela. Aku kagum pada kalian. Tadi malam penampilan kalian sangat memukau .”
Pujinya
“benarkah
? terimakasih. Kami tidak sehebat itu, jadi jangan berlebihan .”
“Kalian
tahu kan semua wanita di kampus ini membicarakan kalian, wah kalian sangat luar
biasa.”
“hahaha,
aku juga bingung, apa benar aku ini tampan ?” Rei sangat narsis, ckckck
“hey
kau ini, PD sekali.” Sergah Key.
“iya
iya, kalian memang tampan. Apalagi kamu Kei.”
“terimakasih.”
Kei tersenyum malu-malu. Sedangkan Rei sedikit kecewa karena kalah ganteng sama
Key, =D
Saat
mereka berbincang-bincang seorang memanggil Mela. Mereka bertiga pun melihat
kearah panggilan itu. Seketika Key dan gadis itu saling berpandangan. Dan dalam
hati Key berkata :
“entah kenapa jantung ini
langsung berdetak kencang. Matanya indah bersinar. Sangat indah. Seperti yang
pernah aku rasakan dulu. Gadis bersuara merdu yang aku lihat waktu kecil. Dan gadis
yang ku lihat saat pentas seni, juga wanita yang ada dihadapanku sekarang. Apa
mereka orang yang sama? “
Wanita
itupun menghampiri Mela, Key dan Rei. Pandangan Key masih tetap terarah pada
gadis itu. Sadar kalau dirinya diperhatikan oleh Key, wanita itupun menyapa
mereka.
“hallo,
maaf aku mengganggu kalian. Aku mencari temanku ternyata dia ada disini.”
Key
sadar dari tatapannya ke gadis itu, berdehem salting gitu. *aihhh
“perkenalkan
dia Sena, teman sekelasku.” Mela memperkenalkan Sena.
“hai
Sena, aku Rei, senang bertemu denganmu.” Rei tersenyum manis pada Sena. Ia
menatap Sena seakan tertarik pada gadis itu. Naksirkah ????
“aku
Key, senang bertemu denganmu Sena.” Tak mau kalah Key juga memperkenalkan diri.
Jantungnya masih berdetak kencang, malah semakin kencang. Tanpa sadar Key
memegangi dadanya, tak mengerti apa yang dirasakannya sekarang.
Dan
inilah awal dari pertemuan mereka. Akhirnya mereka menjadi teman baik, ditambah
lagi dengan Kinan dan Gia. Mereka makan, nonton, bahkan berlibur bersama. Keakraban
merekapun cepat terjalin. Termasuk diantaranya Key, Sena dan Rei. Rei yang
ternyata menyukai Sena selalu mengikuti kegitan Sena. Begitu juga dengan Key
yang selalu berdebar-debar saat berada di dekat Sena.
“aku tak tahu perasaan apa ini. Saat dekat dengannya
bahkan sekarang kami bersahabat pun rasa ini semakin kuat. Aku masih ragu ,
tapi apakah ini yang namanya cinta ?? “
Rei
mengajak Sena pergi ke luar. Minum kopi, seperti yang mereka biasa lakukan.
Sempat
basa basi pada Sena, akhirnya Rei mengungkapkan perasaannya pada Sena.
Selangkah lebih maju dari Key, yang Ia tahu juga menyukai Sena.
“aku
menyukaimu, Sena.”
Sontak
Sena kaget dengan pernyataan Rei padanya , “A…….pa? kau bercanda ya?”
“aku
serius. Pertama kali kita ketemu di kantin dulu aku langsung menyukaimu.”
Sena
tak mengeluarkan sepatah katapun. Ia hanya menatap Rei.
Rei
jadi salting di tatap oleh Sena, “mengapa kau menatapku seperti itu? Apa aku
salah menyukaimu ?”
“aku
tidak bisa. Apa kau sudah tidak waras, kita ini bersahabat.” Sena malah
mengomeli Rei, seperti ibu yang sedang memarahi anaknya , LOL
“hey
mengapa kau malah marah padaku. Aku hanya tidak mau menyesal apabila tak
mengatakannya sekarang.”
“apa
maksudmu?”
“sepertinya
Key …… Dia juga menyukaimu.”
“apa…..?
Kau bercanda? “Sena kaget, tapi wajahnya seperti menampakan harapan.
“jika
dia menyatakan perasaannya juga padamu, apa yang akan kaulakukan? Apa kau juga
menyukainya?”
Sena
masih terhanyut dalam pikirannya, tidak mendengar kata-kata Rei. Setelah ia
sadar ternyata Rei sudah pergi meninggalannya. “Key menyukaiku? Benarkah ?” tersenyum
simpul. *o..ow*
Gia
dan Kinan berjalan bersama ke kampus. Saking senangnya Gia meraih tangan Kinan
dan merangkulnya. Sedangkan Kinan hanya bisa pasrah , berjalan sambil manyun.
Hahah. 180 derajat berbeda dengan Gia.
“kakak
,, kita pasangan yang sangat serasi ya. Hmm lihat saja gadis-gadis itu mereka
iri melihat kita.”
“heh,
bisa tidak kau tidak usah kegeeran, memangnya siapa yang mau jadi pacarmu.”
“kakak….
Mengapa kau selalu bicara kasar padaku ?” Gia merengek seperti anak kecil
(lagi).
“sudah
aku bilang aku tidak menyukaimu. Kau ini keras kepala sekali sih. “
“tapi
aku menyukaimu kak. Dan aku akan membuatmu juga menyukaiku. Kau tenang saja aku
akan menyingkirkan semua wanita yang mendekatimu.”
“Apa……
Kau sudah gila.” Kinan kesal dengan sikap kekanak-kanakan Gia, Ia melepaskan
tangannya dari Gia, dan berjalan lebih cepat. Tapi Gia pun tetap saja membuntuti
Kinan. *pantang mundur bgt si Gia.*
Sena
kembali ke kampus. Sepanjang jalan Ia memikirkan perkataan Rei. Tentang
pernyataan cinta padanya dan yang katanya Key juga menyukainya. Sena berjalan
ke taman kampus sambil melmun. Terdengar seseorang bermain gitar sambil
bernyanyi. Penasaran, Sena menghampiri suara itu. Dan Key yang Ia temukan. Key
memainkan gitarnya dengan indah, begitu juga suaranya. Sena tidak langsung
mengahampiri Key. Ia hanya berdiri beberapa langkah dari Key. Memandang Key,
tatapannya sungguh berarti. Hatinya bergetar, dan tanpa sadar Ia memegangi
dadanya. (sama waktu Key pertama kali bertemu Sena, memegangi dadanya yang berdetak kencang.)
“benarkah
kau menyukaiku ?” Ucapnya dalam hati. Seakan berharap kalau Key memang
menyukainya.
Setelah
sadar, Sena kembali melanjutkan langkahnya. Seketika Key berhenti bernyanyi.
Merasa seperti ada yang memperhatikannya, Key melihat kearah Sena berdiri. Tapi
tidak ada siapapun. *telat*
Liburan
Tiba……
Key,
Rei, Kinan, Sena, Gia merencanakan berlibur bersama. Mereka menginap di sebuah
Villa milik keluarga Gia. Villa itu terletak di daerah pegunungan.
“Wah,,
besar sekali Villa keluargamu Gia. “
“pemandangannya
juga sangat indah, udaranya sejuk. Hmmm Segarnya.” Sambung Sena.
“makannya
aku mengajak kalian kesini. Apa kalian senang ?”
“tentu
saja, terimaksih ya .”
“ayo
kita masuk. “ Ajak Gia.
Mereka
pun masuk ke dalam. Tapi Gia malah menarik tangan Kinan. Ia malah mengajak
Kinan untuk jalan-jalan duluan.
“Ahhh
lepaskan. Aku tidak mau.” Tolak Kinan dengan tegas.
“Ayolah……Disana
ada tempat yang sangat indah dan romantis. Aku ingin melihatnya bersama pria yang
aku suka. “ Pinta Gia sambil menunjuk arah tempat itu.
“Tetap
tidak mau. Titik.”
“Baiklah
kalau begitu, aku akan……” Perkataan Gia berhenti sejenak. Menatap Kinan dengan
licik, dan…… Ia pun menarik paksa tangan Kinan. Hmmmm Kinan tidak bisa melawan
kali ini dan dengan terpaksa mengikuti Gia. *Lucu sama pasangan ini.
Sampailah
mereka di tempat itu. Benar memang pemandangannya sangat indah. Kinan
melepaskan kelelahannya dengan menikmati udara di sana.
“Apa
aku bilang, indah sekali bukan ?”
“Hah…
iya, aku belum pernah melihatnya di Kota.”
“ahhh
tentu saja, sering-sering saja kemari.”
Dan
mereka berdua berjalan-jalan sambil bercanda ria. Terlihat kali ini Kinan
menikmati kebersamaannya bersama Gia. Dan Gia tentu saja sangat bahagia karena
Kinan tidak marah-marah seperti biasanya. Berharap sih hubungan mereka bisa
membaik.
Sementara
itu di Villa Rei dan Key membereskan barang-barang bawaan mereka. Keadaan
terlihat canggung, sepi, tidak seperti biasanya.
“Aku
tahu perasaanmu pada Sena, jadi jangan menyembunyikannya lagi sekarang.” Rei
membuka percakapan.
“Apa
maksudmu ?”
“Kau
menyukainya kan ? Kemarin aku sudah mengungkapkan perasaanku pada Sena.”
Key
kaget mendengarnya. Ternyata Rei sudah tahu kalau Ia menyukai Sena, ditambah
lagi Rei juga menyukai Sena. Key hanya diam saja, sambil terus membereskan
barannya. Melihat sikap Key, Rei mulai kesal.
“Aku
sudah mengatakan kalau kau juga menyukainya. Sepertinya Ia terlihat senang. Aku
pikir dia juga menyukaimu. “
Dengan
dinginnya Key menjawab, “Lalu, jika benar dia menyukaiku apa yang akan kau
lakukan ? aku rasa kau tidak akan diam saja, benarkan ?”
Terkejut
dengan jawaban Key, Rei hanya mengerutkan keningnya dan meninggalkan Key
sendirian. Setelah kepergian Rei, Key termenung. Disatu sisi memang Ia menyukai
Sena, tapi disisi lain Rei adalah sahabatnya. Ternyata Sena mendengar
percakapan kedua pria itu. Semuanya. Sena pun termenung, menyandarkan kepalanya
di dinding, masih di samping jendela kamar Key. Dan keduanya hanyut dalam
pikiran masing-masing.
Kinan,
Gia dan Rei menyiapkan makanan di luar. Key menyusul mereka dan bergabung. Gia
menyiapkan piring, Kinan sedang membakar ayam, sedangkan Rei membantu Gia
membuat minuman.
“Apa
yang bisa kubantu?”
Rei
memandang Key, tapi tak berkata apapun.
“hmm,,
sudah beres kau duduk saja.” Jawab Gia.
“Dimana
Sena, aku tidak melihatnya ?” Tanya Kinan. Sadar kalau Sena tidak ada Key dan
Rei mencari Sena. Dan key lah yang menemukan Sena duluan. *poor Rei.
Sena
duduk sendirian di Taman dekat Villa sambil bermain gitar dan bernyayi, betapa
terkejutnya Key saat mendengar suara Sena.
“Suara itu, aku
mendengarnya lagi. Dan kali ini semakin dekat. Semakin dekat. Dan Ia adalah
wanita yang ku kenal. Ternyata itu kau Sena.”
Key langsung berlari menghampiri Sena. Sena
bangkit dari duduknya. Heran dengan raut wajah Key. Dan………
Tanpa berkata apapun Key langsung memeluk Sena dan
berkata, “ Ternyata itu kau, Sena. Aku sudah mencarimu kemana-mana.”
Terkejut dengan sikap Key, Sena hanya diam. Tapi
Ia juga merasa senang dan Sena pun membalas pelukan Key.
Tanpa mereka sadari ternyata Rei melihat kejadian
itu… Tapi bukan marah atau cemburu, Rei malah tersenyum dari kejauhan.
_END_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar